Puisi tentang senja

Kala itu Senja Enggan...
Oleh Denesa Ekalista


Senja kini berganti malam
Kabut hitam berselimut di balik angkasa menyambut malam.

Kala itu...
Aku berdiri menunggu...menunggu...dan menunggu...
Membayangkan bahwa kerinduan ini akan terjelma.

Heii...
Aku tak sedang buta...
Netraku menyaksikan...
Angkasa tampak kelabu pada saat itu.
Tak ada jingga sedikit pun di balik mega.

Hai jingga...
Kemanakah dirimu?
Aku merindukanmu...
Tak hanya aku,
Langit pasti juga merindukanmu.
Mengapa kau enggan memancarkan jinggamu...

Ayolah jingga...
Ku tunggu kau tuk membiaskan sinarmu.
Aku siap menyambutmu
Di susur pantai.
Di ujung dermaga.
Di hadapan bangunan suci Tuhan.
Segera...

Komentar

  1. Hai jingga. Aku pun suka senja. :)

    Terima kasih puisinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo pengagung jingganya senja... Makasihh :) semoga terus menjadi pengagum langit senja yang tak pernah gentar tuk mengagumi :)

      Hapus
  2. Balasan
    1. Mkasihhh gwen ^^
      Salam literasi, semangat berkarya...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Senja ~ Di negeri singa

Puisi Pelangi

Karya Ilmiah Terbaru 2017 Tentang Pengaruh Media Sosial terhadap Remaja & Generasi Muda

PUISI UNTUK GURU TERSAYANG >> TERBARU 2017

Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri bagi Penulis Pemula